Kendal merupakan kota yang cukup terkenal di Propinsi Jawa Tengah. Wilayah ini selain Blora juga merupakan kota yang sangat penting di zaman Kerajaan Mataram Islam juga di zaman Kerajaan Majapahit karena posisinya yang berdekatan dengan pantai menjadikannya sebagai kota pelabuhan dan. Kota ini juga merupakan kota yang cukup tua bahkan lebih tua daripada kota Blora.
Ceritanya begini, Pada waktu itu hampir sebagian besar Penduduk Jawa sudah memeluk agama Islam. Kerajaan Majapahit sebenarnya masih ada, cuma pamornya sudah menurun akibat perang saudara dan masuknya Agama Islam ke Tanah Jawa.Ditambah lagi bangsa Portugis yang perlahan-perlahan mulai menjalin hubungan dagang dengan pantai utara Banten. Sedangkan Kendal sendiri penduduknya sebagian besar masih beragama Hindu akibat pengaruh adipati Majapahit yang berkuasa saat itu, Mpu Pakuwojo. Beliau adalah adipati Majapahit yang masih tersisa dan juga beragama Hindu.
Karena pengaruh Islam sudah sangat luas akibat berdirinya Kerajaan Demak yang didirikan oleh Raden Patah yang juga merupakan putra asli Majapahit. Adipat-adipati lain banyak yang membelot dari Majapahit dan bergabung dengan Demak serta masuk Islam. Akibatnya Kerajaan Majapahit makin lama makin berkurang. Dan sekitar awal abad ke-16 terjadi perang antara Majapahit dengan Demak dan karena Raden Patah merupakan putra Majapahit juga yang dalam perang itu sebagai panglima dan yang dihadapi tidak lain adalah saudaranya sendiri. Ketika itu kedudukan yang semula seimbang tiba-tiba berbalik 180 derajat akibat membelotnya saudaranya Raden Patah itu. Dan akhirnya Majapahit dapat ditaklukkan sekaligus berakhirnya era Majapahit selama 3 abad (1284-1501)
Kembali ke Kendal. Mpu Pakuwojo adalah seorang Hindu yang bergari-keras. Dia sangat menentang kehadiran agama Islam di Kendal. Bahkan bila ketahuan ada penduduk Kendal yang memeluk Islam dia akan menghukumnya.
Awalnya, datang seorang ulama sakti bernama Sunan Katong yang bemaksud menyadarkan Mpu Pakuwojo. Sunan Katong sendiri dulu juga seorang pertapa Hindu yang sakti. Tetapi akhirnya beliau masuk Islam. Dan ketika Sunan Katong bermaksud menyebarkan agama Islam di Kendal, Mpu Pakuwojo sudah jelas menentang habis-habisan dan malah menantang Sunan Katong untuk beradu kesaktian. Karena Mpu Pakuwojo mulai mengeluarkan keris saktinya untuk menghajar Sunan Katong dan akhirnya, Sunan Katong terpaksa beradu kesaktian dengan Mpu Pakuwojo. Tetapi Pakuwojo mengalami kekalahan sehingga dia pun lari. Dan terus dikejar-kejar oleh Sunan Katong dan para santrinya. Dan saking kelelahannya Mpu Pakuwojo bersembunyi di batang pohon yang dibawahnya ada lubang seperti gua. Dia pikir tidak ada yang tahu dia bersembunyi disitu. Tetapi, takdir menentukan bahwa Mpu Pakuwojo tertangkap juga oleh Sunan Katong. Dan akhirnya Mpu Pakuwojo menyerah dan masuk agama Islam dengan syarat tidak terjadi kekerasan dan paksaan.
Akhirnya Sunan Katong berkata "Di batang pohon inilah Mpu Pakuwojo sadar dan masuk agama Islam maka desa ini saya beri nama Kendal. Kendal artinya pembuka jalan atau pembuka kesadaran"
Akhirnya Kendal pun menjadi maju kotanya hingga ada seorang pahlawan nasional bernama KH. Ahmad Rifai. Beliau lahir di desa Kaliwungu, Kendal. Beliau berjuang secara non-fisik. Tetapi karena beliau mempunyai banyak pengikut maka karena dianggap membahayakan beliau ditangkap dan dibuang ke Ambon oleh pemerintah Belanda. Beliau meninggal di sana pada tahun 1859.
Itulah cerita tentang asal-usuk Kota Kendal. Mohon maaf bila ada kesalahan. Terima Kasih
0 komentar:
Posting Komentar